Dahulu kala, ada sebuah cerita yang mana jika dalam sastra batak, cerita tersebut dinamakan turi- turian. Turi- turian adalah suatu kisah dalam bahasa Indonesia yang bisa dijadikan contoh dan bisa juga tidak, misalnya suatu kisah seorang tokoh yang bisa dijadikan contoh maupun tidak.

Adapun turi- turian dari Batunadua adalah pada zaman dahulu ada seorang kakak beradik yang melakukan hubungan terlarang. Jadi, mereka dikutuk menjadi dua batu besar yang dempet. Begitulah turi- turian dari Batunadua. Dari turi-turian tersebut kita bisa memberikan sebuah pelajaran kepada para remaja atau pemuda- pemudi untuk tidak melakukan hal- hal yang maksiat.

Batunadua mempunyai tugu yang disebut dengan Tugu Hapinis. Dimana tugu itu berbentuk karakter manusia yang terdiri dari lima orang yang saling berpegangan tangan dengan menghadap kesegala penjuru. Kelima karakter manusia ini memiliki tokoh karakter yang berbeda- beda yaitu: polisi, perawat, petani, pegawai, dan perempuan. Tugu ini adalah symbol dari masyarakat Angkola atau Padangsidimpuan dari berbagai kalangan yang bersatu padu untuk membangun Kota Padangsidimpuan menjadi lebih maju lagi.

Hal ini sesuai dengan kearifan lokal masyarakat Angkola yaitu:”Salumpat Saindege, Pajongjongkon Sidimpuan”.Tugu Hapinis ini juga memperlihatkan bahwa masyarakat Padangsidimpuan dari semua golongan, mulai dari petani hingga pejabat dan sebagainya mempunyai kedudukan yang sama diberbagai segala kepentingan dan urusan seperti dalam bidang hukum, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, kesejahteraan dan sebagainya.