Welcome to our online store!

Pada zaman dahulu, di sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Sinabung, hiduplah sebuah keluarga petani yang sangat sederhana namun dihormati oleh masyarakat sekitar. Keluarga ini terdiri dari seorang ayah bernama Tarnala, ibu bernama Boru Sinaga, dan anak mereka yang bernama Si Mardian. Mereka dikenal sebagai keluarga yang sangat rajin bekerja dan selalu menjaga kesejahteraan masyarakat sekitar.
Suatu hari, desa mereka mengalami musim kemarau yang sangat panjang. Mata air yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai mengering. Tanaman mereka kekurangan air dan banyak ternak yang mulai menderita karena tidak ada air yang cukup. Desa tersebut mulai dilanda kesulitan besar, dan masyarakat merasa putus asa.
Melihat kondisi ini, Si Mardian yang sangat peduli dengan desanya, memutuskan untuk pergi mencari solusi. Ia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke puncak Gunung Sinabung, yang selama ini dianggap sebagai tempat yang sangat sakral oleh masyarakat Karo. Masyarakat percaya bahwa Gunung Sinabung memiliki kekuatan besar yang dapat membantu mereka mengatasi bencana yang mereka alami.
Si Mardian berangkat dengan penuh tekad, meskipun perjalanan ke puncak gunung sangat berat dan berbahaya. Ia harus melewati hutan lebat, menyeberangi sungai deras, dan menghadapi medan yang sangat terjal. Namun, Si Mardian tidak merasa takut, ia tahu bahwa desa dan keluarganya sangat membutuhkan pertolongannya.
Setelah beberapa hari dalam perjalanan, Si Mardian akhirnya sampai di puncak Gunung Sinabung. Di sana, ia bertemu dengan seorang dewi penjaga gunung yang sangat bijaksana. Dewi itu berkata, “Wahai pemuda, aku tahu kamu datang ke sini untuk meminta bantuan. Desa kamu sedang dilanda bencana kekeringan, dan kamu ingin menemukan solusi. Di puncak gunung ini, ada sebuah sumber air panas yang sangat kuat. Jika kamu tahu cara menggunakannya, air panas ini akan mengalir ke desamu dan menyuburkan tanah yang kering.”
Si Mardian merasa sangat terkejut mendengar kata-kata dewi tersebut. Dewi penjaga gunung itu melanjutkan, “Namun, kamu harus berhati-hati. Air panas ini bisa menjadi berkah jika digunakan dengan bijaksana, tetapi bisa juga membawa bencana jika disalahgunakan. Kamu harus meminta izin kepada para roh penjaga alam agar air panas ini bisa digunakan untuk kebaikan desamu.”
Si Mardian mengangguk dengan penuh rasa hormat. Ia kemudian melakukan doa dan permohonan kepada roh-roh penjaga alam, meminta izin untuk membawa air panas itu kembali ke desanya. Setelah beberapa saat, air panas yang jernih dan bersih mulai mengalir deras dari sebuah sumber di puncak gunung. Dewi penjaga gunung berkata, “Ambil air ini dan bawa kembali ke desamu. Tetapi ingat, gunakanlah dengan bijaksana.”
Dengan air panas yang telah diperoleh, Si Mardian kembali ke desanya. Setibanya di desa, ia segera menunjukkan air panas tersebut kepada masyarakat. Mereka semua sangat terkejut dan berterima kasih atas apa yang telah dilakukan oleh Si Mardian. Dengan bantuan air panas itu, mereka mulai menyuburkan tanah yang kering, memberi air pada tanaman, dan juga menyediakan air untuk ternak mereka.
Namun, yang lebih ajaib lagi, air panas itu tidak hanya menyuburkan tanah dan tanaman, tetapi juga memberi kehangatan kepada masyarakat yang menderita akibat cuaca panas dan kering. Desa mereka yang sebelumnya gersang kini kembali menjadi subur dan makmur, hasil pertanian mulai melimpah, dan kehidupan masyarakat kembali normal.
Sejak saat itu, Sumber Air Panas di Gunung Sinabung menjadi sangat dihormati oleh masyarakat Karo. Mereka tidak hanya menggunakan air panas untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk upacara adat dan penyembuhan. Air panas tersebut menjadi simbol dari keberkahan dan hubungan harmonis antara manusia dan alam.
Pesan MoralCerita Sumber Air Panas mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan baik dengan alam dan menghargai anugerah yang diberikan oleh alam. Alam menyediakan segala kebutuhan hidup kita, namun kita harus menggunakannya dengan bijaksana dan penuh rasa hormat. Dalam menghadapi kesulitan hidup, kadang-kadang kita perlu mencari solusi melalui kebijaksanaan dan kerendahan hati untuk memohon bantuan alam yang selalu menyediakan keberkahan bagi mereka yang menghargainya.