Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Situngkir di sebuah desa yang terletak di daerah Toba. Desa tersebut sering kali mendapat serangan dari musuh yang ingin menguasai wilayah mereka. Situngkir, yang dikenal dengan keberanian dan keperkasaannya, selalu menjadi garda terdepan dalam melindungi desanya.

Suatu hari, desa mereka diserang oleh musuh yang lebih besar dan kuat. Melihat desanya dalam bahaya, Situngkir segera memimpin para pemuda desa untuk melawan. Dengan semangat juang yang tinggi, mereka bertempur dengan gagah berani. Situngkir, dengan senjata andalannya, tombak, memimpin serangan. Gerakan-gerakan tari Situngkir dalam pertempuran mencerminkan kelincahan, kekuatan, dan strategi dalam menghadapi musuh.  Dalam pertempuran yang sengit, Situngkir berhasil memukul mundur musuh. Desa mereka selamat dari kehancuran. Kemenangan ini dirayakan oleh seluruh warga desa. Untuk mengenang keberanian Situngkir dan para pemuda, mereka menciptakan sebuah tarian yang menggambarkan semangat perjuangan dan keberanian dalam melindungi kampung halaman. Tarian inilah yang kemudian dikenal sebagai Tari Situngkir