Pada zaman dahulu, di sebuah desa yang terletak di tepi Danau Toba, hiduplah seorang pemuda bernama Simarkam. Simarkam adalah seorang pemuda yang tampan, pemberani, dan sangat baik hati. Di desa itu, ada seorang gadis cantik yang sangat terkenal, bernama Siborong. Siborong adalah putri dari seorang kepala desa yang kaya dan sangat dihormati oleh masyarakat. Semua pemuda di desa itu memuja Siborong karena kecantikannya, namun ia hanya memiliki hati untuk Simarkam.

Simarkam dan Siborong saling jatuh cinta, dan mereka sering bertemu di hutan untuk berbicara dan berjalan-jalan bersama. Namun, hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tua Siborong. Ayah Siborong menginginkan agar putrinya menikah dengan seorang pria yang lebih kaya dan berasal dari keluarga terhormat.

Siborong sangat tertekan karena cintanya kepada Simarkam, namun ia tidak bisa melawan kehendak orang tuanya. Pada suatu hari, Siborong dipaksa oleh ayahnya untuk menikah dengan seorang pemuda pilihan dari keluarga kaya. Siborong merasa sangat sedih dan terpaksa menjalani pernikahan yang tidak diinginkannya.

Simarkam yang sangat mencintai Siborong merasa hancur hatinya. Ia tidak dapat menerima kenyataan bahwa wanita yang ia cintai akan menikah dengan orang lain. Dengan hati yang penuh kesedihan, Simarkam pergi meninggalkan desa dan bersembunyi di dalam hutan. Ia berdoa kepada Tuhan, berharap bisa menyelesaikan masalah cintanya.

Suatu malam, dalam keadaan yang sangat putus asa, Simarkam pergi ke sebuah danau besar yang ada di hutan. Di danau tersebut, ia berteriak memanggil nama Siborong, berharap agar cintanya bisa terbalas. Tanpa disadari, doa Simarkam mengubah takdirnya. Danau itu mulai bergejolak, dan Simarkam merasakan tubuhnya semakin terbenam ke dalam air. Sebelum akhirnya tenggelam, ia sempat berteriak keras, “Siborong, aku mencintaimu selamanya!”

Setelah kejadian tersebut, orang-orang mulai menyadari bahwa danau tersebut memiliki kejadian aneh. Mereka menyebut danau itu Danau Simarkam, sebagai pengingat akan kisah tragis cinta Simarkam dan Siborong. Seiring berjalannya waktu, daerah tersebut dikenal dengan nama Simarkam.

Pesan Moral

Cerita rakyat Simarkam mengajarkan kita tentang cinta yang sejati dan kesetiaan. Kisah ini juga menggambarkan bagaimana perasaan seorang pemuda yang rela berkorban demi cintanya, meskipun harus menghadapi kenyataan pahit.