Welcome to our online store!

Pada zaman dahulu, di daerah sekitar Danau Toba, terdapat sebuah kerajaan yang sangat makmur dan dihormati oleh masyarakat sekitarnya. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana dan adil, bernama Raja Tinggi. Raja ini dikenal karena kebijaksanaannya dalam memerintah, serta kemampuannya menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam kerajaannya.
Raja Tinggi memiliki seorang putra yang sangat tampan dan pintar bernama Putra Raja. Putra Raja sangat disayangi oleh ayahnya, namun ia memiliki satu kekurangan, yaitu sangat suka berkelahi dan bersikap keras kepala. Meskipun memiliki banyak potensi, Putra Raja selalu meremehkan nasihat ayahnya dan sering bertindak tanpa berpikir panjang.
Suatu hari, datanglah seorang pemuda dari kerajaan tetangga yang sangat kuat dan terkenal sebagai seorang pejuang tangguh. Pemuda ini menantang Putra Raja untuk berduel di hadapan seluruh rakyat kerajaan. Banyak orang yang meragukan kemampuan Putra Raja, namun ia merasa sangat percaya diri dan menerima tantangan itu.
Raja Tinggi, yang sangat bijaksana, mencoba mencegah Putra Raja dari pertempuran itu. Ia menyarankan agar Putra Raja tidak terprovokasi dan memilih jalan damai. Namun, Putra Raja tetap bersikeras untuk bertarung dan membuktikan kekuatannya. Raja Tinggi sangat kecewa, tetapi ia tidak bisa menghalangi keputusan putranya.
Pada hari pertempuran, ribuan rakyat kerajaan berkumpul untuk menyaksikan duel tersebut. Putra Raja dan pemuda dari kerajaan tetangga pun bertempur dengan sangat sengit. Meskipun Putra Raja sangat kuat, ia tidak mampu mengalahkan pemuda dari kerajaan tetangga yang jauh lebih berpengalaman dalam pertempuran.
Setelah bertarung sengit, Putra Raja akhirnya terjatuh dan terluka parah. Pemuda dari kerajaan tetangga yang merasa menyesal atas kekalahannya, segera mengangkat Putra Raja dan membawanya kembali ke kerajaan. Namun, Raja Tinggi yang sangat marah dan kecewa atas tindakan putranya merasa sangat sedih melihat keadaan Putra Raja yang terluka parah.
Raja Tinggi kemudian memutuskan untuk mengasingkan dirinya bersama Putra Raja ke sebuah tempat yang jauh, yaitu di kaki gunung yang sangat tinggi dan terpencil. Gunung itu dikenal dengan nama Gunung Tinggi Raja, sebagai tempat di mana Raja Tinggi menghabiskan waktu untuk merenung dan berdoa. Di tempat itu, Raja Tinggi berharap agar Putra Raja dapat belajar untuk lebih bijaksana dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Putra Raja yang sangat menyesal atas tindakannya dan merasa terhina karena tidak dapat memenuhi harapan ayahnya, akhirnya mulai merenung dan menyadari kesalahannya. Selama berbulan-bulan berada di kaki Gunung Tinggi Raja, ia belajar banyak hal tentang kehidupan, kesabaran, dan pentingnya mendengarkan nasihat orang yang lebih berpengalaman.
Seiring waktu, Gunung Tinggi Raja menjadi simbol kebijaksanaan dan pembelajaran. Banyak orang yang datang ke gunung tersebut untuk mencari pencerahan dan mendengarkan cerita tentang Raja Tinggi dan Putra Raja. Gunung itu pun dikenal sebagai tempat di mana seseorang bisa merenung dan mencari kedamaian dalam hati.
Pesan MoralGunung Tinggi Raja kini menjadi tempat yang dihormati dan menjadi simbol pengajaran bagi masyarakat setempat. Legenda ini mengajarkan kita bahwa dalam hidup, kebijaksanaan dan kesabaran adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.