Di sebuah desa yang terletak di sekitar Danau Toba, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Mango-Mango. Mango-Mango dikenal sebagai pemuda yang sangat baik hati, cerdas, dan memiliki sifat yang sangat ramah kepada semua orang. Namun, meskipun ia memiliki banyak kelebihan, ia merasa kesepian karena belum menemukan pasangan hidup yang sesuai dengan hatinya.

Suatu hari, ketika Mango-Mango sedang berjalan di hutan mencari kayu bakar, ia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Si Boru Naga. Si Boru Naga adalah seorang putri dari keluarga yang sangat terpandang di daerah itu, namun dia sangat pemalu dan jarang bergaul dengan orang banyak. Begitu melihat Si Boru Naga, hati Mango-Mango langsung terpikat. Si Boru Naga pun merasa hal yang sama terhadap Mango-Mango. Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun, kisah cinta mereka tidak berjalan mulus. Si Boru Naga memiliki seorang kakak laki-laki yang sangat melindunginya dan tidak ingin sembarangan orang mendekati adiknya. Kakak Si Boru Naga, yang bernama Si Tumburung, sangat kuat dan berwibawa. Ia menganggap Mango-Mango sebagai orang yang tidak layak untuk menjadi pasangan adiknya.

Mango-Mango pun menghadapi banyak tantangan. Ia harus mendapatkan izin dari Si Tumburung agar bisa menikahi Si Boru Naga. Untuk itu, ia melakukan segala cara, berusaha menunjukkan bahwa dirinya pantas menjadi pasangan hidup Si Boru Naga. Ia bekerja keras, menunjukkan kemampuannya dalam berbagai hal, mulai dari bertani, memanah, hingga berkelahi.

Namun, Si Tumburung tetap tidak percaya bahwa Mango-Mango layak untuk adiknya. Si Tumburung kemudian memberikan ujian yang sangat sulit. Ia meminta Mango-Mango untuk membawa beberapa benda langka yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat yang sangat berbahaya dan sulit dijangkau. Dengan tekad yang kuat, Mango-Mango berangkat dalam pencarian itu. Ia melintasi hutan belantara, naik gunung yang terjal, dan menyeberangi sungai yang sangat deras. Dalam perjalanannya, ia menghadapi berbagai rintangan dan bahaya, namun semangatnya untuk mendapatkan cinta Si Boru Naga tidak pernah surut.

Setelah berhari-hari berjalan, Mango-Mango akhirnya berhasil mendapatkan benda-benda yang diminta oleh Si Tumburung. Ia kembali ke desa dengan membawa semua benda tersebut. Melihat keberhasilan Mango-Mango, Si Tumburung akhirnya menyadari bahwa pemuda itu sungguh-sungguh mencintai adiknya dan memiliki keberanian serta tekad yang luar biasa.

Si Tumburung pun memberikan restu kepada mereka untuk menikah. Pesta pernikahan antara Mango-Mango dan Si Boru Naga pun berlangsung meriah, dihadiri oleh banyak orang dari berbagai desa. Kisah cinta mereka menjadi legenda yang terkenal, mengajarkan bahwa dengan usaha dan ketulusan hati, cinta sejati akan selalu menemukan jalannya.

Pesan Moral

Cerita tentang Mango-Mango mengajarkan tentang pentingnya ketulusan, perjuangan, dan tekad dalam mencapainya. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan tentang nilai kesetiaan dan kesabaran dalam hubungan, serta bagaimana sebuah hubungan yang dibangun atas dasar cinta yang tulus akan melewati segala tantangan dan rintangan.